MEDIA MASSA ANTARA FAIDAH DAN FITNAH (Rekaman Kajian mengenai bahasan ini yang dibahas oleh ustadz arif fathul ulum bisa di download di http://www.mediafire.com/download.php?0k5iykpyigwyq3z)
Oleh : Syaikh Al-Allamah Abdul Muhsin bin Hamd Al-'Abbad Al-Badr[1]
[ MUQADDIMAH ] [2]
Segala puji bagi Alloh Rabb semesta alam, sholawat dan salam yang sempurna semoga tercurah atas Hamba dan RasulNya Nabi kita Muhammad dan atas keluarganya serta para sahabatnya semuanya.
Amma Ba'du, maka ini adalah risalah nasehat dan kasih sayang kepada setiap muslim dari para jurnalis media massa, para pemilik televisi, dan para penanggung jawab media massa yang beranekaragam baik media cetak, audio, atau audiovisual, saya memohon kepada Alloh Azza wa Jalla agar melapangkan dada setiap muslim di dalam setiap posisi dari hal itu semua agar mengambil semua yang bisa mendatangkan kebaikan bagi dirinya dan bagi kaum muslimin di dunia dan di akhirat, dan yang bisa menyelamatkan dirinya dan kaum muslimin di dunia dan di akhirat, sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan.
[ SEBAIK-BAIK PERINGATAN ADALAH KALAM ILAHI ]
Wahai saudara-saudaraku ! sesungguhnya sebaik-baik peringatan adalah Kalam Alloh Azza wa Jalla yang merupakan sebaik-baik perkataan, yang paling menyentuh, dan paling bermanfaat, dan sungguh Alloh telah berfirman tentangnya:
لَوْ أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ (الحشر: 21
“Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir “ ( Al-Hasyr : 21 ).
Dan Alloh I berfirman :
فَذَكِّرْ بِالْقُرْآنِ مَنْ يَخَافُ وَعِيدِ (ق: 45
“Maka beri peringatanlah dengan Al Qur'an orang yang takut kepada ancaman-Ku. “ ( Qaaf : 45).
Dan Alloh I berfirman :
أَفَلاَ يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا (محمد: 24
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ataukah hati mereka terkunci? “ ( Muhammad : 24).
Dan Alloh I berfirman :
كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا الأَلْبَابِ (ص: 29
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. “ ( Shaad : 29).
Dan Alloh I berfirman :
قَدْ جَاءَكُمْ مِنْ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ (المائدة: 15) يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنْ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلاَمِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنْ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (المائدة: 16)
“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. “ ( Al-Maidah : 15-16).
Dan Alloh I berfirman :
وَنُنَزِّلُ مِنْ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلاَّ خَسَارًا (الإسراء: 82
“Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian. “ ( Al-Isra' : 82).
Dan Alloh I berfirman :
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ (القمر: 17
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? “ ( Al-Qomar : 17).
Dan Alloh I berfirman :
يَاأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ (يونس: 57
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. “ ( Yunus : 57).
Dan Alloh I berfirman tentang sifat hamba-hamba Ar-Rohman :
وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا (الفرقان: 73
“Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta. “ ( Al-Furqon : 73).
Ibnu Katsir menukil di dalam Tafsirnya dari Qotadah : " Mereka tidak tuli dari al-haq ( kebenaran ) dan tidak buta terhadapnya, maka mereka – dan demi Alloh – suatu kaum yang memahami apa yang datang dari Alloh maka mereka mengambil manfaat dengan apa yang mereka dengar dari KitabNya "
[ SETIAP MUSLIM WAJIB TUNDUK DAN BERSERAH DIRI KEPADA APA SAJA YANG DATANG DARI ALLOH DAN RASULNYA ]
Yang wajib atas seorang muslim adalah berserah diri dan tunduk kepada apa yang datang dari Alloh dan RasulNya Shollallahu Alaihi Wa Sallam, Alloh Azza wa Jalla berfirman :
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلاَ مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمْ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُبِينًا (الأحزاب: 36
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. “ ( Al-Ahzab : 36 ).
Dan Alloh I berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لاَ تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيْ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (الحجرات: 1
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. “ ( Al-Hujuraat : 1).
Dan Alloh I berfirman :
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُوْلَئِكَ هُمْ الْمُفْلِحُونَ (النور: 51 وَمَنْ يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقِيهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ (النور: 52
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan." "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. “ ( An-Nuur : 51-52 ).
Dan Alloh I berfirman :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمْ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (آل عمران: 31
“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
“ ( Ali Imran : 31).
Dan Alloh I berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً (النساء: 59
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. “ ( An-Nisa' : 59).
Dan Alloh I berfirman :
فَلاَ وَرَبِّكَ لاَ يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُوا فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا (النساء: 65
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. “ ( An-Nisa' : 65).
Dan Alloh I berfirman :
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (النور: 63
“maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. “ ( An-Nuur : 63).
Dan Alloh I berfirman :
وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلاَّ الْبَلاَغُ الْمُبِينُ (النور: 54
“Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. “ ( An-Nuur : 54 ).
Dan Alloh I berfirman :
اسْتَجِيبُوا لِرَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لاَ مَرَدَّ لَهُ مِنَ اللَّهِ مَا لَكُمْ مِنْ مَلْجَإٍ يَوْمَئِذٍ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَكِيرٍ (الشورى: 47
“Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu). “ ( Asy-Syura : 47).
Dan Alloh I berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ (الأنفال: 24 وَاتَّقُوا فِتْنَةً لاَ تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (الأنفال: 25
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan. Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang lalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. “ ( Al-Anfaal : 24-25 ).
Dan Alloh I berfirman :
ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنْ الأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ (الجاثية: 18إِنَّهُمْ لَنْ يُغْنُوا عَنكَ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا وَإِنَّ الظَّالِمِينَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُتَّقِينَ (الجاثية: 19 هَذَا بَصَائِرُ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ (الجاثية: 20
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya mereka sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu Sedikit pun dari (siksaan) Allah. Dan sesungguhnya orang-orang yang lalim itu sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain, dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa. Al Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. “ ( Al-Jatsiyah : 18-20 ).
Dan Alloh I berfirman :
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (الأنعام: 153
“dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa. “ ( Al-An'am : 153 ).
[ HENDAKNYA MENJADIKAN DUNIA SEBAGAI BEKAL UNTUK AKHIRAT ]
Di antara kebagusan bagian seorang muslim adalah kesungguhannya di dunia untuk memakmurkan akhiratnya, mengingat kematian, kebangkitan, pemaparan amalan, hisab, dan balasan atas amalan-amalan, dan mempersiapkan diri untuk hal itu dengan amal-amal yang shalih, Alloh Azza wa Jalla berfirman :
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِي يَا أُوْلِي الأَلْبَابِ (البقرة: 197
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. “ ( Al-Baqarah : 197 ), dan Alloh berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ وَلاَ تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُوْلَئِكَ هُمْ الْفَاسِقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. “ ( Al-Hasyr : 18-19 )...
[ HARTA BISA MENJADI NI'MAT DAN BISA MENJADI ADZAB ]
Barangsiapa yang dikaruniai harta oleh Alloh dan diberi keluasan rizki selayaknya tidak pernah lenyap dari benaknya bahwa harta itu bisa menjadi ni'mat bagi pemiliknya atau niqmah ( adzab ) baginya, barangsiapa yang mengambil dari jalan yang halal dan menyalurkannya di dalam perkara yang halal maka harta itu adalah ni'mat baginya, dan barangsiapa yang mengambilnya dari jalan yang haram atau menyalurkannya pada hal-hal yang haram maka harta itu menjadi adzab baginya. Seorang yang berakal adalah yang berupaya agar hartanya menjadi ni'mat baginya, dan memperingatkan dirinya agar hartanya tidak menjadi adzab baginya, sehingga dia pakai pada apa-apa yang dihalalkan Alloh dan dia salurkan pada apa-apa yang disyari'atkan Alloh, Alloh Azza wa Jalla berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ (البقرة: 172
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. “ ( Al-Baqarah : 172 )...
Dan Nabi Shollallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
" Dunia adalah penjara seorang mukmin dan surga bagi seorang kafir " , diriwayatkan oleh Muslim ( 7417 ), dan Nabi Shollallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
إِنَّ رِجَالاً يَتَخَوَّضُونَ فِي مَالِ اللهِ بِغَيْرِ حَقٍّ فَلَهُمُ النَّارُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
" Sesungguhnya ada orang-orang yang mengurus harta Alloh dengan tidak haq maka bagi mereka neraka pada hari kiyamat ", diriwayatkan oleh Bukhari ( 3118 ).
Berdakwah kepada kebaikan di dalam berbagai macam media massa dan mencurahkan harta padanya adalah kebaikan, perbaikan, dan kebajikan, Alloh Azza wa Jalla berfirman :
إِنَّا لاَ نُضِيعُ أَجْرَ الْمُصْلِحِينَ (الأعراف: 170
“sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan. “ ( Al-A'raf : 170 ).
Dan Alloh I berfirman :
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ (النحل: 128
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. “ ( An-Nahl : 128 ).
Dan Alloh I berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لاَ نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلاً (الكهف: 30
“Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan (nya) dengan baik. “ ( Al-Kahfi : 30 ).
Dan Alloh I berfirman :
إِنَّ اللَّهَ لاَ يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ (التوبة: 120
“Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik, “ ( At-Taubah : 120 ).
Sedangkan dakwah kepada kejelekan di berbagai media massa adalah kerusakan dan perusakan, Alloh Azza wa Jalla berfirman :
إِنَّ اللَّهَ لاَ يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ (يونس: 81
“Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan. “ ( Yunus : 81 ).
Dan Alloh I berfirman :
وَلاَ تُفْسِدُوا فِي الأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاَحِهَا (الأعراف: 56
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya “ ( Al-A'raf : 56 ).
Dan Alloh I berfirman :
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُوا عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (المائدة: 2
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. “ ( Al-Maidah : 2 ).
Dakwah kepada kebaikan di dalam berbagai macam media massa tidak terhingga manfaatnya, sebagaimana dakwah kepada kejelekan di berbagai media massa juga tidak terhingga madharatnya, Nabi Shollallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
" Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk maka dia mendapat pahala seperti pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya tidak mengurangi hal itu dari pahala-pahala mereka sedikit pun, dan barangsiapa yang menyeru kepada kesesatan maka dia akan tertimpa dosa seperti dosa-dosa orang-orang yang mengikutinya tidak mengurangi hal itu dari dosa-dosa mereka sedikitpun " diriwayatkan oleh Muslim ( 6804 ), dan sesungguhnya menimpakan madharat atas seorang dari kaum muslimin adalah dosa yang berbahaya, maka bagaimana dengan menyebarkan kejelekan di berbagai macam media massa atas kaum muslimin di rumah-rumah mereka di penjuru-penjuru dunia ?! dan sungguh Alloh telah berfirman tentang orang-orang yang curang di dalam takaran-takaran dan timbangan-timbangan :
أَلاَ يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ لِيَوْمٍ عَظِيمٍ يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
“Tidakkah orang-orang itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam? “ ( Al-Muthaffifin : 4-6 ), sesungguhnya orang yang menyampaikan kejelekan kepada kaum muslimin di penjuru-penjuru dunia di dalam berbagai macam media massa adalah lebih utama lebih utama lebih utama untuk dikatakan itu kepadanya.
Dan pembatas yang memisahkan antara dunia dan akhirat adalah kematian, barangsiapa yang mati maka datanglah kiyamatnya dan dia berpindah dari negeri amalan ke negeri pembalasan, dan kuburan adalah tempat tinggal pertama di akhirat, seseorang diberi ni'mat di kuburnya jika dia mendapat taufiq sehingga dibukakan baginya pintu menuju ke surga dan datang dari surga baunya dan kebaikannya, sedangkan jika dia dalam keadaan selain itu maka dibukakan bagunya sebuah pintu ke neraka dan datang kepadanya dari panasnya dan racunnya, diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad ( 18534 ) dengan sanad yang shahih, dan adzab kubur terjadi bagi orang-orang kafir sebagaimana Alloh Azza wa Jalla berfirman :
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ (غافر: 46
“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras". “ ( Ghafir : 46 ), dan juga bagi orang-orang yang berma'shiyat dari kaum mukminin sebagaimana di dalam hadits lewatnya Nabi Shollallahu Alaihi Wa Sallam pada dua kuburan yang salahsatunya diadzab karena namimah, dan yang kedua diadzab karena dia tidak menutupi diri ketika dia kencing, diriwayatkan oleh Bukhari ( 216 ) dan Muslim ( 677 ) dan di dalam lafazh lain di dalam Shahih Muslim ( 678 ) : " Tidak membersihkan diri dari kencing ", dan Nabi Shollallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
لَوْلا أَنْ تَدَافَنُوا لَدَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُسْمِعَكُمْ عَذَابَ الْقَبْرِ
" Seandainya kalian tidak saling menguburkan maka sungguh aku akan berdo'a kepada Alloh agar memperdengarkan kalian adzab kubur " diriwayatkan oleh Muslim ( 7214 ) dari Anas radhiyallahu Anhu, dan di dalam riwayat lain dari Muslim ( 7213 ) dari hadits Zaid bin Tsabit Radhiyallahu Anhu :
فَلَوْلاَ أَنْ لاَ تَدَافَنُوا لَدَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُسْمِعَكُمْ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ الَّذِى أَسْمَعُ مِنْهُ
" Maka seandainya kalian tidak saling menguburkan niscaya sungguh aku berdo'a kepada Alloh agar memperdengarkan kalian dari adzab kubur yang aku mendengarnya ".
Di dalam Tarikh Khulafa' oleh Suyuthi ( hal. 232 ) dia berkata : " Dan diriwayatkan bahwa Ibnu Sammak masuk kepada Ar-Rasyid pada suatu hari maka Ar-Rasyid meminta minuman maka didatangkan kepadanya secangkir minuman, ketika dia mengambilnya maka Ibnu Sammak berkata : " Pelan-pelan wahai Amirul Mukminin ! seandainya Engkau terhalang dari bisa meminum ini maka berapa Engkau akan membelinya ? ", Ar-Rasyid berkata : " Dengan separuh kerajaanku ! ", maka berkata Ibnu Sammak : " Minumlah semoga Alloh Ta'ala memberikan kelezatan kepadamu ", ketika dia sudah meminumnya maka Ibnu Sammak berkata : " Saya bertanya kepadamu seandainya Engkau dihalangi dari mengeluarkannya dari tubuhmu maka dengan apa Engkau membeli keluarnya ? ", Ar-Rasyid berkata : " Dengan seluruh kerajaanku! ", Ibnu Sammak berkata : " Sesungguhnya kerajaan yang nilainya seteguk air dan setetes kencing maka sungguh sangat pantas tidak diperebutkan ", maka menangislah Harun dengan tangisan yang sangat ".
Dengan qiyas ini dikatakan kepada orang-orang yang diberi harta yang agung oleh Alloh terutama yang mengerahkannya di dalam berbagai media massa pada apa-apa yang memadharatkan kaum muslimin, dikatakan kepada mereka : Seandainya seorang dari kalian merasakan sakit yang parah pada salah satu anggota tubuhnya dan tidak bisa mendapatkan kesembuhan kecuali dengan membayar dengan seluruh apa yang dia miliki niscaya sungguh dia akan melakukannya agar selamat dari rasa sakit dan siksa dunia, sedangkan adzab dunia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan adzab akhirat ; Nabi Shollallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِى النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لاَ وَاللَّهِ يَا رَبِّ. وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِى الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِى الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لاَ وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِى بُؤُسٌ قَطُّ وَلاَ رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ
" Pada hari kiamat didatangkan orang yang paling nikmat hidupnya sewaktu di dunia dari penghuni neraka. Lalu ia dicelupkan ke dalam neraka sejenak.
Kemudian ia ditanya: ”Hai anak Adam, pernahkah kamu melihat suatu kebaikan, pernahkah kamu merasakan suatu kenikmatan?”
Maka ia menjawab: ”Tidak, demi Allah, ya Rabb.”
Dan didatangkan orang yang paling menderita sewaktu hidup di dunia dari penghuni surga. Lalu ia dicelupkan ke dalam surga sejenak.
Kemudian ditanya: ”Hai anak Adam, pernahkah kamu melihat suatu kesulitan, pernahkah kamu merasakan suatu kesengsaraan?”
Maka ia menjawab: ”Tidak, demi Allah, ya Rabb. Aku tidak pernah merasakan kesulitan apapun dan aku tidak pernah melihat kesengsaraan apapun.” Diriwayatkan oleh Muslim ( 7088 ) ...
Sesungguhnya telah saya bawakan ayat-ayat yang banyak yang mengandung hasungan dan peringatan ; karena sesungguhnya Kalamullah Azza wa Jalla adalah penasehat yang paling agung dan penghardik yang paling kuat, agar binasa orang yang binasa dengan bukti dan agar hidup orang yang hidup dengan bukti dan yang diharapkan dari setiap orang yang menelaah risalah ini dari yang bersangkutan dengannya agar termasuk orang yang hidup di atas bukti.
[ NASEHAT BAGI PARA PEMBACA, PENDENGAR, DAN PEMIRSA ]
Adapun anda wahai saudara-saudara kaum muslimin para pemerhati berbagai media massa baik media cetak, audio, atau audiovisual, maka sesungguhnya yang pantas bagi kalian dan yang wajib atas kalian agar hendaknya pergaulan kalian dengan media massa tersebut adalah untuk mengambil faidah darinya dari apa-apa yang membawa kalian kepada kebaikan di dunia dan di akhirat dan menjauhkan diri dari setiap hal yang membawa madharat kalian di dunia dan di akhirat, maka bertaqwalah kepada Allah di dalam kesehatan dan keselamatan kalian, bertaqwalah kepada Alloh di dalam pendengaran dan penglihatan kalian, bertaqwalah kepada Alloh di dalam waktu-waktu kalian ; karena sesungguhnya kalian adalah bertanggung jawab atas setiap nikmat-nikmat ini, maka berbahagialah bagi siapa saja yang menggunakannya di dalam hal-hal yang membawa kebahagiaan di dunia dan di akhirat dan celakalah bagi siapa yang menyia-nyiakannya dan menggunakannya di dalam hal-hal yang membawa kerugian dunia dan akhirat, Alloh Azza wa Jalla berfirman :
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً (الإسراء: 36
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. “ ( Al-Isra' : 36 ), dan Alloh Azza wa Jalla berfirman :
يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (النور: 24
“pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. “ ( An-Nuur : 24 ).
Dan Nabi Shollallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغ
" Dua nikmat yang banyak dari manusia merugi padanya : kesehatan dan waktu luang " diriwayatkan oleh Bukhari ( 6412 ).
Seorang muslim yang menasehati dirinya akan bersemangat untuk menggunakan kesehatannya dan menyibukkan waktunya pada hal-hal yang membawanya kepada kebaikan agar termasuk orang-orang yang beruntung, dan memperingatkan dirinya dari menggunakan kesehatannya atau menyibukkan waktunya pada hal-hal yang membawanya kepada madharat sehingga termasuk orang-orang yang terpedaya lagi merugi.
Maka jagalah pendengaran dan penglihatan kalian dari mendengarkan dan melihat kepada para tukang sihir, dajjal, dan tukang ramal, dan dari mendengarkan dan melihat kepada para penyanyi wanita dan laki-laki, dan tundukkanlah pandangan kalian dari melihat kepada para wanita, dan begitu juga para wanita menundukkan pandangan dari laki-laki ; dengan menunaikan firman Tuhan kalian :
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada wanita yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, “ ( An-Nuur : 30-31 ).
Tinggalkanlah serial-serial yang membunuh waktu dan melalaikan dari dzikrullah dan daru sholat, berpalinglah dari koran-koran dan majalah-majalah porno, dan awaslah dari situs-situs yang jelek di internet, dan ini sebagai salah satu contoh saja.
Adapun media-media massa kafir maka selayaknya bagiannya dari kalian adalah ditinggalkan, berpaling darinya, dan diabaikan.
[ PENUTUP ]
Dan saya katakan sebagai penutup risalah ini bagi setiap jurnalis media massa, para pemilik televisi, dan para pemerhati media massa dan seluruh kaum muslimin :
Sesungguhnya ni'mat-ni'mat Alloh, hak-hakNya, dan hak-hak para hambaNya adalah amanah di sisi setiap muslim dan muslimah, maka thoharoh adalah amanah, sholat adalah amanah, setiap yang diperintahkan Alloh adalah amanah, setiap yang dilarang Alloh adalah amanah, harta adalah amanah, anak adalah amanah, jiwa adalah amanah, lisan adalah amanah, kemaluan adalah amanah, pendengaran dan penglihatan adalah amanah, dan seluruh ni'mat-ni'mat Alloh atas seorang hamba adalah amanah, dan sungguh Alloh Azza wa Jalla berfirman :
إِنَّا عَرَضْنَا الأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الإِنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولاً (الأحزاب: 72
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat lalim dan amat bodoh, “ ( Al-Ahzab : 72 )...
Dan saya memohon kepada Alloh Azza wa Jalla agar memberikan taufiq kepada kaum muslimin baik para pemerintah maupun rakyat di dalam mendalami agama dan teguh di atas kebenaran dan pada apa-apa yang merupakan izzah mereka dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat, sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan, dan sholawat dan salam serta berkah semoga tercurah atas hamba dan RasulNya Nabi kita Muhammad dan atas keluarganya dan para sahabatnya semuanya.
والله أعلم بالصواب
[1] Dinukil dan diterjemahkan oleh : Arif Fathul Ulum bin Ahmad Saifullah dari makalah yang berjudul Risalatu Nushin wa Isyfaq Ilal I'lamiyyiin wa Maalikil Qonawaat wal Qaaimiin Alaiha Minal Muslimin Hakimin wa Mahkuumin oleh Syaikh Al-'Allamah Abdul Muhsin bin Hamd Al-'Abbad tertanggal 4/2/1430 dari website putra beliau Utsman bin Abdul Muhsin Al-Badr. Syaikhuna Asy-Syaikh Al-'Allamah Abdul Muhsin bin Hamd Al-'Abbad – Hafizhahullah - adalah seorang ulama besar di Saudi Arabia, beliau adalah seorang guru besar dan mantan deputi Rektor Universitas Islam Madinah dan juga seorang pengajar di Masjid Nabawi hingga saat ini. Beliau dikenal dengan kegigihannya membela sunnah, tawadhu'nya, wara'nya, kezuhudannya dan perhatiannya yang sangat kepada para penuntut ilmu.
[2] Judul-judul dalam tanda kurung siku merupakan tambahan dari penerjemah.
Oleh : Syaikh Al-Allamah Abdul Muhsin bin Hamd Al-'Abbad Al-Badr[1]
[ MUQADDIMAH ] [2]
Segala puji bagi Alloh Rabb semesta alam, sholawat dan salam yang sempurna semoga tercurah atas Hamba dan RasulNya Nabi kita Muhammad dan atas keluarganya serta para sahabatnya semuanya.
Amma Ba'du, maka ini adalah risalah nasehat dan kasih sayang kepada setiap muslim dari para jurnalis media massa, para pemilik televisi, dan para penanggung jawab media massa yang beranekaragam baik media cetak, audio, atau audiovisual, saya memohon kepada Alloh Azza wa Jalla agar melapangkan dada setiap muslim di dalam setiap posisi dari hal itu semua agar mengambil semua yang bisa mendatangkan kebaikan bagi dirinya dan bagi kaum muslimin di dunia dan di akhirat, dan yang bisa menyelamatkan dirinya dan kaum muslimin di dunia dan di akhirat, sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan.
[ SEBAIK-BAIK PERINGATAN ADALAH KALAM ILAHI ]
Wahai saudara-saudaraku ! sesungguhnya sebaik-baik peringatan adalah Kalam Alloh Azza wa Jalla yang merupakan sebaik-baik perkataan, yang paling menyentuh, dan paling bermanfaat, dan sungguh Alloh telah berfirman tentangnya:
لَوْ أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ (الحشر: 21
“Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir “ ( Al-Hasyr : 21 ).
Dan Alloh I berfirman :
فَذَكِّرْ بِالْقُرْآنِ مَنْ يَخَافُ وَعِيدِ (ق: 45
“Maka beri peringatanlah dengan Al Qur'an orang yang takut kepada ancaman-Ku. “ ( Qaaf : 45).
Dan Alloh I berfirman :
أَفَلاَ يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا (محمد: 24
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ataukah hati mereka terkunci? “ ( Muhammad : 24).
Dan Alloh I berfirman :
كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا الأَلْبَابِ (ص: 29
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. “ ( Shaad : 29).
Dan Alloh I berfirman :
قَدْ جَاءَكُمْ مِنْ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ (المائدة: 15) يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنْ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلاَمِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنْ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (المائدة: 16)
“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. “ ( Al-Maidah : 15-16).
Dan Alloh I berfirman :
وَنُنَزِّلُ مِنْ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلاَّ خَسَارًا (الإسراء: 82
“Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian. “ ( Al-Isra' : 82).
Dan Alloh I berfirman :
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ (القمر: 17
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? “ ( Al-Qomar : 17).
Dan Alloh I berfirman :
يَاأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ (يونس: 57
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. “ ( Yunus : 57).
Dan Alloh I berfirman tentang sifat hamba-hamba Ar-Rohman :
وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا (الفرقان: 73
“Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta. “ ( Al-Furqon : 73).
Ibnu Katsir menukil di dalam Tafsirnya dari Qotadah : " Mereka tidak tuli dari al-haq ( kebenaran ) dan tidak buta terhadapnya, maka mereka – dan demi Alloh – suatu kaum yang memahami apa yang datang dari Alloh maka mereka mengambil manfaat dengan apa yang mereka dengar dari KitabNya "
[ SETIAP MUSLIM WAJIB TUNDUK DAN BERSERAH DIRI KEPADA APA SAJA YANG DATANG DARI ALLOH DAN RASULNYA ]
Yang wajib atas seorang muslim adalah berserah diri dan tunduk kepada apa yang datang dari Alloh dan RasulNya Shollallahu Alaihi Wa Sallam, Alloh Azza wa Jalla berfirman :
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلاَ مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمْ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُبِينًا (الأحزاب: 36
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. “ ( Al-Ahzab : 36 ).
Dan Alloh I berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لاَ تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيْ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (الحجرات: 1
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. “ ( Al-Hujuraat : 1).
Dan Alloh I berfirman :
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُوْلَئِكَ هُمْ الْمُفْلِحُونَ (النور: 51 وَمَنْ يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقِيهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ (النور: 52
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan." "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. “ ( An-Nuur : 51-52 ).
Dan Alloh I berfirman :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمْ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (آل عمران: 31
“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
“ ( Ali Imran : 31).
Dan Alloh I berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً (النساء: 59
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. “ ( An-Nisa' : 59).
Dan Alloh I berfirman :
فَلاَ وَرَبِّكَ لاَ يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُوا فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا (النساء: 65
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. “ ( An-Nisa' : 65).
Dan Alloh I berfirman :
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (النور: 63
“maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. “ ( An-Nuur : 63).
Dan Alloh I berfirman :
وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلاَّ الْبَلاَغُ الْمُبِينُ (النور: 54
“Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. “ ( An-Nuur : 54 ).
Dan Alloh I berfirman :
اسْتَجِيبُوا لِرَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لاَ مَرَدَّ لَهُ مِنَ اللَّهِ مَا لَكُمْ مِنْ مَلْجَإٍ يَوْمَئِذٍ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَكِيرٍ (الشورى: 47
“Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu). “ ( Asy-Syura : 47).
Dan Alloh I berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ (الأنفال: 24 وَاتَّقُوا فِتْنَةً لاَ تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (الأنفال: 25
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan. Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang lalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. “ ( Al-Anfaal : 24-25 ).
Dan Alloh I berfirman :
ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنْ الأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ (الجاثية: 18إِنَّهُمْ لَنْ يُغْنُوا عَنكَ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا وَإِنَّ الظَّالِمِينَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُتَّقِينَ (الجاثية: 19 هَذَا بَصَائِرُ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ (الجاثية: 20
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya mereka sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu Sedikit pun dari (siksaan) Allah. Dan sesungguhnya orang-orang yang lalim itu sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain, dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa. Al Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. “ ( Al-Jatsiyah : 18-20 ).
Dan Alloh I berfirman :
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (الأنعام: 153
“dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa. “ ( Al-An'am : 153 ).
[ HENDAKNYA MENJADIKAN DUNIA SEBAGAI BEKAL UNTUK AKHIRAT ]
Di antara kebagusan bagian seorang muslim adalah kesungguhannya di dunia untuk memakmurkan akhiratnya, mengingat kematian, kebangkitan, pemaparan amalan, hisab, dan balasan atas amalan-amalan, dan mempersiapkan diri untuk hal itu dengan amal-amal yang shalih, Alloh Azza wa Jalla berfirman :
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِي يَا أُوْلِي الأَلْبَابِ (البقرة: 197
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. “ ( Al-Baqarah : 197 ), dan Alloh berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ وَلاَ تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُوْلَئِكَ هُمْ الْفَاسِقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. “ ( Al-Hasyr : 18-19 )...
[ HARTA BISA MENJADI NI'MAT DAN BISA MENJADI ADZAB ]
Barangsiapa yang dikaruniai harta oleh Alloh dan diberi keluasan rizki selayaknya tidak pernah lenyap dari benaknya bahwa harta itu bisa menjadi ni'mat bagi pemiliknya atau niqmah ( adzab ) baginya, barangsiapa yang mengambil dari jalan yang halal dan menyalurkannya di dalam perkara yang halal maka harta itu adalah ni'mat baginya, dan barangsiapa yang mengambilnya dari jalan yang haram atau menyalurkannya pada hal-hal yang haram maka harta itu menjadi adzab baginya. Seorang yang berakal adalah yang berupaya agar hartanya menjadi ni'mat baginya, dan memperingatkan dirinya agar hartanya tidak menjadi adzab baginya, sehingga dia pakai pada apa-apa yang dihalalkan Alloh dan dia salurkan pada apa-apa yang disyari'atkan Alloh, Alloh Azza wa Jalla berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ (البقرة: 172
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. “ ( Al-Baqarah : 172 )...
Dan Nabi Shollallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
" Dunia adalah penjara seorang mukmin dan surga bagi seorang kafir " , diriwayatkan oleh Muslim ( 7417 ), dan Nabi Shollallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
إِنَّ رِجَالاً يَتَخَوَّضُونَ فِي مَالِ اللهِ بِغَيْرِ حَقٍّ فَلَهُمُ النَّارُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
" Sesungguhnya ada orang-orang yang mengurus harta Alloh dengan tidak haq maka bagi mereka neraka pada hari kiyamat ", diriwayatkan oleh Bukhari ( 3118 ).
Berdakwah kepada kebaikan di dalam berbagai macam media massa dan mencurahkan harta padanya adalah kebaikan, perbaikan, dan kebajikan, Alloh Azza wa Jalla berfirman :
إِنَّا لاَ نُضِيعُ أَجْرَ الْمُصْلِحِينَ (الأعراف: 170
“sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan. “ ( Al-A'raf : 170 ).
Dan Alloh I berfirman :
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ (النحل: 128
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. “ ( An-Nahl : 128 ).
Dan Alloh I berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لاَ نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلاً (الكهف: 30
“Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan (nya) dengan baik. “ ( Al-Kahfi : 30 ).
Dan Alloh I berfirman :
إِنَّ اللَّهَ لاَ يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ (التوبة: 120
“Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik, “ ( At-Taubah : 120 ).
Sedangkan dakwah kepada kejelekan di berbagai media massa adalah kerusakan dan perusakan, Alloh Azza wa Jalla berfirman :
إِنَّ اللَّهَ لاَ يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ (يونس: 81
“Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan. “ ( Yunus : 81 ).
Dan Alloh I berfirman :
وَلاَ تُفْسِدُوا فِي الأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاَحِهَا (الأعراف: 56
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya “ ( Al-A'raf : 56 ).
Dan Alloh I berfirman :
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُوا عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (المائدة: 2
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. “ ( Al-Maidah : 2 ).
Dakwah kepada kebaikan di dalam berbagai macam media massa tidak terhingga manfaatnya, sebagaimana dakwah kepada kejelekan di berbagai media massa juga tidak terhingga madharatnya, Nabi Shollallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
" Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk maka dia mendapat pahala seperti pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya tidak mengurangi hal itu dari pahala-pahala mereka sedikit pun, dan barangsiapa yang menyeru kepada kesesatan maka dia akan tertimpa dosa seperti dosa-dosa orang-orang yang mengikutinya tidak mengurangi hal itu dari dosa-dosa mereka sedikitpun " diriwayatkan oleh Muslim ( 6804 ), dan sesungguhnya menimpakan madharat atas seorang dari kaum muslimin adalah dosa yang berbahaya, maka bagaimana dengan menyebarkan kejelekan di berbagai macam media massa atas kaum muslimin di rumah-rumah mereka di penjuru-penjuru dunia ?! dan sungguh Alloh telah berfirman tentang orang-orang yang curang di dalam takaran-takaran dan timbangan-timbangan :
أَلاَ يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ لِيَوْمٍ عَظِيمٍ يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
“Tidakkah orang-orang itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam? “ ( Al-Muthaffifin : 4-6 ), sesungguhnya orang yang menyampaikan kejelekan kepada kaum muslimin di penjuru-penjuru dunia di dalam berbagai macam media massa adalah lebih utama lebih utama lebih utama untuk dikatakan itu kepadanya.
Dan pembatas yang memisahkan antara dunia dan akhirat adalah kematian, barangsiapa yang mati maka datanglah kiyamatnya dan dia berpindah dari negeri amalan ke negeri pembalasan, dan kuburan adalah tempat tinggal pertama di akhirat, seseorang diberi ni'mat di kuburnya jika dia mendapat taufiq sehingga dibukakan baginya pintu menuju ke surga dan datang dari surga baunya dan kebaikannya, sedangkan jika dia dalam keadaan selain itu maka dibukakan bagunya sebuah pintu ke neraka dan datang kepadanya dari panasnya dan racunnya, diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad ( 18534 ) dengan sanad yang shahih, dan adzab kubur terjadi bagi orang-orang kafir sebagaimana Alloh Azza wa Jalla berfirman :
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ (غافر: 46
“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras". “ ( Ghafir : 46 ), dan juga bagi orang-orang yang berma'shiyat dari kaum mukminin sebagaimana di dalam hadits lewatnya Nabi Shollallahu Alaihi Wa Sallam pada dua kuburan yang salahsatunya diadzab karena namimah, dan yang kedua diadzab karena dia tidak menutupi diri ketika dia kencing, diriwayatkan oleh Bukhari ( 216 ) dan Muslim ( 677 ) dan di dalam lafazh lain di dalam Shahih Muslim ( 678 ) : " Tidak membersihkan diri dari kencing ", dan Nabi Shollallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
لَوْلا أَنْ تَدَافَنُوا لَدَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُسْمِعَكُمْ عَذَابَ الْقَبْرِ
" Seandainya kalian tidak saling menguburkan maka sungguh aku akan berdo'a kepada Alloh agar memperdengarkan kalian adzab kubur " diriwayatkan oleh Muslim ( 7214 ) dari Anas radhiyallahu Anhu, dan di dalam riwayat lain dari Muslim ( 7213 ) dari hadits Zaid bin Tsabit Radhiyallahu Anhu :
فَلَوْلاَ أَنْ لاَ تَدَافَنُوا لَدَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُسْمِعَكُمْ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ الَّذِى أَسْمَعُ مِنْهُ
" Maka seandainya kalian tidak saling menguburkan niscaya sungguh aku berdo'a kepada Alloh agar memperdengarkan kalian dari adzab kubur yang aku mendengarnya ".
Di dalam Tarikh Khulafa' oleh Suyuthi ( hal. 232 ) dia berkata : " Dan diriwayatkan bahwa Ibnu Sammak masuk kepada Ar-Rasyid pada suatu hari maka Ar-Rasyid meminta minuman maka didatangkan kepadanya secangkir minuman, ketika dia mengambilnya maka Ibnu Sammak berkata : " Pelan-pelan wahai Amirul Mukminin ! seandainya Engkau terhalang dari bisa meminum ini maka berapa Engkau akan membelinya ? ", Ar-Rasyid berkata : " Dengan separuh kerajaanku ! ", maka berkata Ibnu Sammak : " Minumlah semoga Alloh Ta'ala memberikan kelezatan kepadamu ", ketika dia sudah meminumnya maka Ibnu Sammak berkata : " Saya bertanya kepadamu seandainya Engkau dihalangi dari mengeluarkannya dari tubuhmu maka dengan apa Engkau membeli keluarnya ? ", Ar-Rasyid berkata : " Dengan seluruh kerajaanku! ", Ibnu Sammak berkata : " Sesungguhnya kerajaan yang nilainya seteguk air dan setetes kencing maka sungguh sangat pantas tidak diperebutkan ", maka menangislah Harun dengan tangisan yang sangat ".
Dengan qiyas ini dikatakan kepada orang-orang yang diberi harta yang agung oleh Alloh terutama yang mengerahkannya di dalam berbagai media massa pada apa-apa yang memadharatkan kaum muslimin, dikatakan kepada mereka : Seandainya seorang dari kalian merasakan sakit yang parah pada salah satu anggota tubuhnya dan tidak bisa mendapatkan kesembuhan kecuali dengan membayar dengan seluruh apa yang dia miliki niscaya sungguh dia akan melakukannya agar selamat dari rasa sakit dan siksa dunia, sedangkan adzab dunia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan adzab akhirat ; Nabi Shollallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِى النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لاَ وَاللَّهِ يَا رَبِّ. وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِى الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِى الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لاَ وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِى بُؤُسٌ قَطُّ وَلاَ رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ
" Pada hari kiamat didatangkan orang yang paling nikmat hidupnya sewaktu di dunia dari penghuni neraka. Lalu ia dicelupkan ke dalam neraka sejenak.
Kemudian ia ditanya: ”Hai anak Adam, pernahkah kamu melihat suatu kebaikan, pernahkah kamu merasakan suatu kenikmatan?”
Maka ia menjawab: ”Tidak, demi Allah, ya Rabb.”
Dan didatangkan orang yang paling menderita sewaktu hidup di dunia dari penghuni surga. Lalu ia dicelupkan ke dalam surga sejenak.
Kemudian ditanya: ”Hai anak Adam, pernahkah kamu melihat suatu kesulitan, pernahkah kamu merasakan suatu kesengsaraan?”
Maka ia menjawab: ”Tidak, demi Allah, ya Rabb. Aku tidak pernah merasakan kesulitan apapun dan aku tidak pernah melihat kesengsaraan apapun.” Diriwayatkan oleh Muslim ( 7088 ) ...
Sesungguhnya telah saya bawakan ayat-ayat yang banyak yang mengandung hasungan dan peringatan ; karena sesungguhnya Kalamullah Azza wa Jalla adalah penasehat yang paling agung dan penghardik yang paling kuat, agar binasa orang yang binasa dengan bukti dan agar hidup orang yang hidup dengan bukti dan yang diharapkan dari setiap orang yang menelaah risalah ini dari yang bersangkutan dengannya agar termasuk orang yang hidup di atas bukti.
[ NASEHAT BAGI PARA PEMBACA, PENDENGAR, DAN PEMIRSA ]
Adapun anda wahai saudara-saudara kaum muslimin para pemerhati berbagai media massa baik media cetak, audio, atau audiovisual, maka sesungguhnya yang pantas bagi kalian dan yang wajib atas kalian agar hendaknya pergaulan kalian dengan media massa tersebut adalah untuk mengambil faidah darinya dari apa-apa yang membawa kalian kepada kebaikan di dunia dan di akhirat dan menjauhkan diri dari setiap hal yang membawa madharat kalian di dunia dan di akhirat, maka bertaqwalah kepada Allah di dalam kesehatan dan keselamatan kalian, bertaqwalah kepada Alloh di dalam pendengaran dan penglihatan kalian, bertaqwalah kepada Alloh di dalam waktu-waktu kalian ; karena sesungguhnya kalian adalah bertanggung jawab atas setiap nikmat-nikmat ini, maka berbahagialah bagi siapa saja yang menggunakannya di dalam hal-hal yang membawa kebahagiaan di dunia dan di akhirat dan celakalah bagi siapa yang menyia-nyiakannya dan menggunakannya di dalam hal-hal yang membawa kerugian dunia dan akhirat, Alloh Azza wa Jalla berfirman :
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً (الإسراء: 36
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. “ ( Al-Isra' : 36 ), dan Alloh Azza wa Jalla berfirman :
يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (النور: 24
“pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. “ ( An-Nuur : 24 ).
Dan Nabi Shollallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغ
" Dua nikmat yang banyak dari manusia merugi padanya : kesehatan dan waktu luang " diriwayatkan oleh Bukhari ( 6412 ).
Seorang muslim yang menasehati dirinya akan bersemangat untuk menggunakan kesehatannya dan menyibukkan waktunya pada hal-hal yang membawanya kepada kebaikan agar termasuk orang-orang yang beruntung, dan memperingatkan dirinya dari menggunakan kesehatannya atau menyibukkan waktunya pada hal-hal yang membawanya kepada madharat sehingga termasuk orang-orang yang terpedaya lagi merugi.
Maka jagalah pendengaran dan penglihatan kalian dari mendengarkan dan melihat kepada para tukang sihir, dajjal, dan tukang ramal, dan dari mendengarkan dan melihat kepada para penyanyi wanita dan laki-laki, dan tundukkanlah pandangan kalian dari melihat kepada para wanita, dan begitu juga para wanita menundukkan pandangan dari laki-laki ; dengan menunaikan firman Tuhan kalian :
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada wanita yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, “ ( An-Nuur : 30-31 ).
Tinggalkanlah serial-serial yang membunuh waktu dan melalaikan dari dzikrullah dan daru sholat, berpalinglah dari koran-koran dan majalah-majalah porno, dan awaslah dari situs-situs yang jelek di internet, dan ini sebagai salah satu contoh saja.
Adapun media-media massa kafir maka selayaknya bagiannya dari kalian adalah ditinggalkan, berpaling darinya, dan diabaikan.
[ PENUTUP ]
Dan saya katakan sebagai penutup risalah ini bagi setiap jurnalis media massa, para pemilik televisi, dan para pemerhati media massa dan seluruh kaum muslimin :
Sesungguhnya ni'mat-ni'mat Alloh, hak-hakNya, dan hak-hak para hambaNya adalah amanah di sisi setiap muslim dan muslimah, maka thoharoh adalah amanah, sholat adalah amanah, setiap yang diperintahkan Alloh adalah amanah, setiap yang dilarang Alloh adalah amanah, harta adalah amanah, anak adalah amanah, jiwa adalah amanah, lisan adalah amanah, kemaluan adalah amanah, pendengaran dan penglihatan adalah amanah, dan seluruh ni'mat-ni'mat Alloh atas seorang hamba adalah amanah, dan sungguh Alloh Azza wa Jalla berfirman :
إِنَّا عَرَضْنَا الأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الإِنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولاً (الأحزاب: 72
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat lalim dan amat bodoh, “ ( Al-Ahzab : 72 )...
Dan saya memohon kepada Alloh Azza wa Jalla agar memberikan taufiq kepada kaum muslimin baik para pemerintah maupun rakyat di dalam mendalami agama dan teguh di atas kebenaran dan pada apa-apa yang merupakan izzah mereka dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat, sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan, dan sholawat dan salam serta berkah semoga tercurah atas hamba dan RasulNya Nabi kita Muhammad dan atas keluarganya dan para sahabatnya semuanya.
والله أعلم بالصواب
[1] Dinukil dan diterjemahkan oleh : Arif Fathul Ulum bin Ahmad Saifullah dari makalah yang berjudul Risalatu Nushin wa Isyfaq Ilal I'lamiyyiin wa Maalikil Qonawaat wal Qaaimiin Alaiha Minal Muslimin Hakimin wa Mahkuumin oleh Syaikh Al-'Allamah Abdul Muhsin bin Hamd Al-'Abbad tertanggal 4/2/1430 dari website putra beliau Utsman bin Abdul Muhsin Al-Badr. Syaikhuna Asy-Syaikh Al-'Allamah Abdul Muhsin bin Hamd Al-'Abbad – Hafizhahullah - adalah seorang ulama besar di Saudi Arabia, beliau adalah seorang guru besar dan mantan deputi Rektor Universitas Islam Madinah dan juga seorang pengajar di Masjid Nabawi hingga saat ini. Beliau dikenal dengan kegigihannya membela sunnah, tawadhu'nya, wara'nya, kezuhudannya dan perhatiannya yang sangat kepada para penuntut ilmu.
[2] Judul-judul dalam tanda kurung siku merupakan tambahan dari penerjemah.
0 komentar:
Post a Comment